Ketemu dimusim hujan,
Selalu hidup untuk puisi,
Kali ini inspirasi kamu.
Teguran pertama,
Selalu beralas,
Harap dibalas,
Menunggu lama.
Pekatkan senyum,
Datang bila renyai,
Selalu ada permainan,
Bisa aku ikut, turuti.
Kerna terbiasa disitu,
Satu cara,
Satu nama,
'Ditiup jatuh,
Bukan graviti tapi sendi,
Bukan awan ringan dilangit,
Cuma angin tidak berjisim'
Tulisan jatuh dimata,
Harap simbolik senyum,
Walau aku tahu,
Dia mahu ubah sedikit.
Kali ini aku mati,
Kalau dia terus diam,
Kali ini aku nanti,
Kalau dia terus hadir.
Persepsi dimula hati,
Ketemu dimusim hujan,
Selalu hidup untuk puisi,
Kali ini inspirasi kamu.
Bisa terus?
I love this one. Though I don't think I get it all, but I love it :D
ReplyDeleteTerima kasihhhhh nessa
DeleteHaa sapa yang betulkan typo tadi, terima kasih amalina diyana
ReplyDelete