Lalu mereka terus cerita,
Diatas paling indah,
Semasa dilintas syurga,
Tamat sebuah pesona.
Konstruksi dari asal aku,
Ia proses aku alami,
Ditarik teman setia diisi,
Diposisi quantum utama.
'Dibisik lalu terbang'.
Diselang malam tanpa bintang,
Dihitung malam tanpa bulan,
Tersungkur disisa mimpi,
Rendahnya puisi,
Tumbuh tinggi tragis.
'Cinta pergi kemana?'
Butir butir darah diperlihat,
Sekilas nikmat ia terdenyut,
Habis dirobek sepi,
Lelah seluruh hati,
Nyata ada kamu.
'Setiap lembar alir cahaya'.
Kamu terbang,
Dari setiap pelata,
Hilang terang dalam sepi,
Hilang terang dalam manis.
'Aku mimpi kamu'.
Debu yang ditangan itu,
Dihembus lalu berterbangan,
Hilang dari mata secara perlahan,
Turut mengikut tenang ditepian sepi.
'Mimpi dikunjung nyata'.
Sekali lagi aku lirik,
Satu detik yang lain,
Sekali lagi aku tulis,
Satu detik bisa kalis.
Moga mimpi Disember jadi realiti.
ReplyDeleteThank you RETISSSSSS!!!!!!
ReplyDeleteBlergh!
ReplyDeletelove this one!
ReplyDelete