Sunday, December 23, 2012

Punca Dia Dalam Puisi


Diwaktu batas pagi,
Rasa sejuk baru pulang,
Dari mimpi mimpi,
Selalu dikejut sama,
Bacaan dari kitab,
Diadun sama bunyi alam,
Tanda malam sudah tidur,
Siang akan bermain.

Difikir mampu aku,
Untuk tahan nyawa,
Buat sehari lagi,
Kerna dia terpisah jauh,
Kalau dipraktiskan jarak itu.

Hanya aku dalilnya,
Buat ngerti bagaimana,
Harus diserap secara sentuh,
Normal dan kondisi luar norma,
Kadang sekular butakan mata aku,
Untuk keliru liberal dalam,
Apa pun aku tak tahu.

Mahu saja aku peluk ruh mu,
Ketika kita bertemu...
Tapi jasad kita pasti kesejukkan,
Langsung aku bisa disini,
Ketemu...
Biar zarah itu rapat.

Tanpa ada tangan menghalang,
Tanpa ada setan yang ngasut,
Tanpa ada susut kusut,
Aku dia dan tuhan,
Kita ngerti maksud,

Hukum hukum sujud.

4 comments: