Saturday, May 25, 2013

Dia Perempuan 'Cerita Pendek'

            Nama aku sa-orang, anak orang kebanyakan dan aku suatu ketika dahulu pernah mati dan tak pernah cukup untuk berlari dari hati yang penuh dengan kepuasan, tak bisa luput dari kekecewaan yang berpintal lalu membuat aku jaga pada hilangnya sesuatu yang lumpuh. Banyak alasan yang aku samarkan untuk waktu yang salah itu,bagai hilang sayap tuk terbang dan berada dalam kemanusian. Jadi aku lihat dunia dengan ketidak adilan sendiri. Selepas waktu itu berlalu, aku ketemu saorang perempuan yang pulihkan rasa itu dengan sedikit kelainan dari aku sendiri. Kadang bayang bayang semalam itu juga kejar aku sampai sesak nafas kerna perasaan takut dan angkuh aku sendiri yang tak mau berpaling dan menghadap muka muka di depan mata. Jadi perempuan itu mengajar aku banyak perkara, antara yang aku yakin adalah kesabaran dalam butuhkan waktu.

            Aku narasikan cerita dari imigin kemungkinan aku sendiri yang ada dalam lembaran kisah ini, aku ketemunya di laman sosial yang selalu digunakan tuk aku menulis puisi pendek dengan limitasi 140 aksara. Dari situ aku mula mengenal apa itu keterbukaan menerima takdir tanpa sedu dan walau luka itu tetap ada tapi dalam kesamaran parut yang makin kabur. Ianya tentang dia, perempuan yang aku tidak bisa lupakan saat pertama kami saling bermuka, aku tak bisa melupakan kesedaran terhadap jenaka pertamanya, ketawa pertamanya dan juga debar aku yang kembali buat pertama kali dari susur galur hati yang pernah aku percayakan sama dusta tuk teruskan hidup. Namanya rahsia kerna dia masih rahsia buat aku, jadi kalau digambarkan dia, aku bisa ibaratkan seperti apa yang tuhan hantarkan pada setiap kucupan doa aku disaat bersujud di masa masa lalu. Bisakah aku mengulang suka yang dahulu, 'ya', disaat pertama itu segalanya aku bentukan dalam puisi aku sendiri, kerna bagi aku, disitulah aku menyimpan detik detik sebelum aku dipetik, lalu bila aku membacanya perasaan itu wujud tanpa perlu aku hitung satu satu kenangan itu..


" kalau aku hanyalah kerdipan bintang, maka jadilah kejora..
  dan aku bisa kaku disana walau tuhan tidak bisa benarkan kita     itu ada..
  juga rindu aku yang penuh kesulitan aku akan terus menunggu       sampai beku jasadku..
  sampai ruhku mengerti makna cinta itu sendiri".

          seperti aku katakan tadi, kami ketemu di kedai warnanya hijau, dia memakai pakaian hitam sedang aku baru pulang dari pulih yang aku putuskan. Tak pula berbicara secara langsung seperti ditelefon, cuma aku lebih suka mengamati saat itu kerna aku ada perasaan takut. Aku hanya menilik wajahnya dan mula menghafal suaranya, disetiap itu dia mungkin tidak sedar akan aku yang berbuat leka kerna aku cuma mau menghabiskan masa dengan mendengar angin dan suaranya sama sama bergeseran.

          'Ah disitu saat mulanya aku menyimpan rasa', dan aku bawa kalian ke masa sekarang, kerna ada sedikit kekecohan di antara waktu yang bersilang itu. Di hari hari ini, aku makin sakit, dengan dadaku sesak dan lelahku merindukan dia yang dipisahkan cuma jarak. Aku kadang jauh berkhayal sama mirat aku sendiri, keduanya merindukan dia, 'ya', aku ulangi dua kali rindu makanya benar aku butuh dia didepan mata. Aku rasa dia makin dekat tapi tak tercapai aku tuk menilik takdir yang ditulis tuhan, cuma harap aku, dalam takdir aku dan dia ada kami berdua, kerna cinta itu sudah tepat pada jasad, tapi bukan waktu. dan cinta itu sudah jauh ke arah pekat namum waktu pula yang menyindir aku.

        Setiap malam aku menunggu kalau dia belum pulang, setiap malam juga aku berlalu sama waktu yang benar rasanya akan hilangkan aku dalam puisi puisi aku. Dan aku bariskan kata kata yang bukan palsu hanya buat aku tuk rasa pernahnya ada dia didepan mata. Aku beruntung sekali pertama kali katanya dia memakai baju itu dan aku melihat anting anting hitam tergantung di cupingnya yang kecil itu. Lebih suka aku memerhati dan maafkan aku kerna aku selalu begini, dan 'ya' aku benar benar tidak rasa malu kerna dia begitu. Halnya aku lebih suka melihat dia jadi lain sedikit dari biasa, selalu sekali lagi waktu cemburukan aku dimalam itu kerna pantas sekali malam mau ke pagi dan aku harus pulang tapi aku pulang dengan mimpi yang bisa selimutkan aku dengan keinginan yang aku mau.

       Sampai sekarang aku jatuh cinta bila tiap kali pertama aku melihat dia, bagaikan kali pertam aku ketemu di kedai hijau itu. buat masa ini, rindu cinta itu bertemu sama ku kembali. Lalinya aku mau memeluk dia dan tidak bisa aku rela melepaskan nya kalau itu yang jujur dari aku, kerna kebebasanya memilih jalan hidup atas diri sendiri dan dia juga bisa hentikan waktu aku sendiri. Itulah perempuan yang aku sesak sekali buat aku bernafas, dan kelmarin aku hilang dalam keesokan waktu kerna dia penuh dengan kejutan bagi aku. Katanya dia mau jatuh cinta dengan sendirinya, dan aku tak pernah menanti saorang lama begini.

       kata kata yang aku susun ini mengikut aturan masa dan aku harap tuhan bisa mengerti niatku padanya. Aku cuma mau dia disisi walau bukan setiap waktu, aku tipu kalau begitu, 'ah baik saja setiap waktu kerna rinduku sudah mendalam bagai jurang dipasifik sana'. Jujur aku segalanya ini tamat tapi aku cuma manusia yang penuh dengan kemungkinan sama kebahagian yang penuh pengharapan. Cinta itu adalah cinta, tak bisa dipaksa cuma bisa digenggam bagaikan jemari itu menyatu dan aku akan tarik sepenuh ruang untuk selalu ada dimasa depannya, kalau tuhan janji aku bisa pergi, aku pergi dengan percaya yang dia adalah cinta aku. Dia adalah kenangan yang akan aku bawa ke dimensi sana dan kalau aku diberi peluang tuk berjanji, aku tidak akan bisa pergi dan terus menerus menyintainya sampai seribu tahun kali.

1 comment:

  1. sudahi saja sebuah kesedihan kekecewaan dan kepiluan yang menghambat diri..kehadiran dia 'perempuan' itu perkhabaran indah dari Tuhan..benarlah cinta itu ada kalanya tidak memenangkan sgala shingga kau temukan kembali debarmu yg sma prtma kali itu..tapi untuk seorang yang baru..bagus broo! :')
    moga saja Tuhan membenarkan niat indahmu bro.

    ReplyDelete